GELIAT INDUSTRI OTOMOTIF KITA

MAHASISWA CIPTAKAN MOBIL SURYA Rp 10 JUTA
Muchus Budi R. - detikOto

Solo
- Sebagai salah satu terobosan penghematan BBM, karya cipta enam mahasiswa Akademi Teknik Warga (ATW) Surakarta ini layak dibicarakan. Mereka membuat mobil mini yang digerakkan dengan sel tenaga panas matahari. Harga seluruh komponen hanya berkisar Rp 10 juta.

Mobil mini dengan panjang 180 cm, lebar 120 cm dan tinggi 150 cm tersebut lebih menyerupai mobil golf.

Namun yang membedakan adalah atapnya berupa dua lempeng solar sel yang digunakan untuk penyerap panas matahari sebagai pengisi energi empat buah accu kering yang dipasang di depan jok tunggal.

Mobil tersebut dirakit dua tahun lalu sebagai tugas akhir enam mahasiswa jurusan elektro ATW Surakarta.

Hasil kreasi mahasiswa itulah salah satu dari karya mahasiswa yang dipamerkan ATW dalam Education Expo di Solo Square, 4 hingga 8 Maret 2010.

Salah seorang dosen ATW yang ikut menjaga stand, Agung Prasetyo, memaparkan bahwa prinsip dan cara kerja mobil tersebut menyerupai cara kerja sepeda listrik.

Mereka memodifikasi sepeda motor listrik menjadi mobil, agar dua keping solar sel penangkap sinar matahari dapat terpasang di bagian atas.

Dua keping solar sel yang masing-masing berdaya 24 watt mengirimkan listrik untuk empat accu kering yang memiliki tegangan listrik 12 volt. Dengan menempatkan lempeng solar sel di bagian atap maka sambil berjalan listrik akan terisi jika cuaca panas.

"Pertimbangan ini karena sejauh ini di Indonesia belum ada medan induksi elektrik di sepanjang jalan. Sebenarnya jika sudah medan induksi elektrik, pengisian energi akan lebih mudah dan hemat. Analoginya seperti HP dengan fasilitas WiFi bisa mengisi daya sendiri tanpa harus melalui charger manual," ujarnya.

Karena mobil tersebut masih sangat sederhana maka hanya bisa dinaiki satu orang saja, untuk menghemat energi. Pada kondisi energi aki penuh dengan satu penumpang, mobil tersebut bisa berjalan 15 kilometer.

"Semua komponen yang dibutuhkan untuk membuat mobil sederhana tersebut hanya dibutuhkan dana sekitar Rp 10 juta. Masih sangat mungkin jika memang akan dikembangkan lebih lanjut," ujar Agung.


LIPI CIPTAKAN MOBIL HYBRID Rp 220 JUTA
Muhamad Ikhsan - detikOto

Jakarta - Siapa bilang anak bangsa tidak kreatif? Lewat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) anak bangsa mencoba terobosan baru dengan membangun kendaraan hybrid yang diklaim sangat hemat bahan bakar.

Kendaraan bermesin ganda yakni bensin dan listrik itu disebut LIPI sebagai "The 1st Hybrid Elecric Vehicle" berkonsep hatchback.

Mesin bensin bekerja hanya untuk mengisi mesin listrik, sedangkan mesin listrik berfungsi untuk menggerakan as roda belakang.

Hybrid LIPI sudah diuji berjalan hingga 2.000 km dengan berkeliling di seputar Bandung, Jawa Barat. Selama ini Hybrid LIPI sudah tampil 2 kali di mata publik.

Pertama di Bandung satu bulan lalu dan kedua di ditampilkan pada acara Eco-Products International Fair dari 4 sampai 7 Maret 2010 lalu.

"Kita sudah uji coba jalan di seputaran Bandung. Jarak tempuh sudah 2.000 kimometer. Alhasil mobil tidak apa-apa," kata Kepala Bidang Peralatan Transportasi Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Abdul Hapid kepada detikOto, Senin (8/3/2010).

Hatchback itu dilengkapi dengan generator dengan kapasitas mesin 160 cc. Kinerja mesin listrik adalah memanfaatkan sistem pengeremen atau Regeratif Breaking.

"Energi yang keluar di saat pengereman dimanfatkan untuk mengisi baterei," ucap Hapid.

Sementara Hapid menjelaskan mobil tersebut tidak ada kendala disaat tanjakan. Mobil tetap nyaman.

Dari data yang detikOto terima Hybrid tersebut dapat berjalan hingga 70 km per jam. Sedangkan tenaga kuda yang dapat dihasilkan yakni 43 Hp pada putaran 7.500 rpm sedangkan torsi 129 Nm.

Mobil hybrid yang dikerjakan sejak 2005 dan rampung 2009 itu dana Rp 179 juta. Sedangkan jika diproduksi massal Hybrid LIPI bisa dibandrol seharga Rp 220 juta.

"Dana produksi perunit memakan dana Rp 170 juta. Jadi kalau ini diproduksi massal bisa jadi dihargai Rp 220 juta perunitnya," tandasnya.

Sementara Hapid mengklaim dana perawatan kendaraan yang dirancangnya tidak semahal mobil konvensional lainnya. "Harga perawatan hanya 10 persen dari mobil konvensional," tutupnya.


FACEBOOKERS DUKUNG INDUSTRI MOBNAS
Dadan Kuswaraharja - detikOto

Jakarta - Dukungan terhadap perkembangan mobil nasional muncul dari dunia maya. Tercatat ada grup soal mobnas yang dibuat di situs jejaring sosial Facebook untuk menggalang dukungan untuk mobnas agar bisa maju setidaknya seperti Tata di India.

Dalam penelusuran detikOto, Senin (8/3/2010), grup pendukung mobnas di Facebook ini Gerakan Facebookers dukung MOBNAS bersama Asia Nusa".

Asia Nusa merupakan asosiasi pembuat mobnas di tanah air. Asia Nusa beberapa waktu lalu dibentuk di Kementerian Perindustrian. Beberapa produsen yang masuk Asia Nusa antara lain Tawon, Wakaba, FIN (Komodo), Arina, GEA, Boneo dan ITM.

Hingga pukul 18.00 WIB, anggota grup ini makin membengkak hingga 1.068 orang.

"mudah2an dgn adanya mobnas,animo masyarakat akan lebih mencintai produk anak bangsa.seperti TATA dan MARUTI di india,
" tulis Bin Ali salah satu pendukung.

"Bikin pesawat aja bisa, apalagi cuma bikin mobil, kemauan pemerintah adalah kuncinya. maju terus industri mobil Indonesia !!
" timpal Djati Dharmawan.

Berita Baik:
  • Dukungan kita berarti banyak bagi bangsa kita di era global saat ini. Belilah produk dalam negeri daripada membeli produk bekas luar negeri. Lebih hebat lagi kalau kita membeli produk dalam negeri.
  • Hidupnya industri otomotif, menghidupkan industri suku cadang otomotif.
  • Memilih produk dalam negeri berarti ikut menghidupi tetangga dan saudara kita sendiri.
  • Pada Era global dan perdagangan bebas Industri Otomotif harus bisa bersaing dengan produk luar negeri baik dalam kualitas maupun harga.
kembali ke halaman awal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar